Portalsatu.com |
SINOPSIS CERPEN AYAH
DAN SI GADIS KECIL
Apa yang bisa dilakukan seorang
gadis kecil untuk Ayahnya? Dan apa yang
bisa diberikan seorang Ayah tunggal kepada putrinya?
Pertanyaan
itu menyeruak ketika Putri mengalami Manarche atau haid pertama di usia yang masih belia, 9 tahun . Putri
yang dipanggil Putra karena ketomboyannya seakan tersentak dengan kejadian itu,
tak terkecuali Ayah, sosok pendiam itu seakan tak tau apa yang harus
dilakukannya ketika melihat Putri yang mulai beranjak dewasa. Takut, was-was
dan bahagia menjadi satu. Pasalnya, ia bukan hanya menjadi seorang Ayah, namun
juga menjadi seorang Ibu.
Sikap gadis kecil itu tempramen setelah haid pertamanya, tangis
seakan menjadi keseharianya, beruntung ada sosok Ayah yang sabar menghapus
derai air mata yang terus membasahi pipi merahnya. Hingga di sepertiga malam
terakhir, sebuah cerita masa lalu tergingiang dikepala Ayah. Cerita yang selalu
dipendamnya dari Putri, hingga Putri beranjak dewasa dan menemukan sosok Ibu
dalam dirinya, suatu saat nanti.
“Cinta gadis kecil itu
seperti Hummingbird. Salah satu
burung mungil berbulu cantik dengan kepak dan kecepatan maju mundur luar biasa.
Tak bisa berhenti mesti sesaat. Tak bisa melupakan walau telah beranjak. Berbeda
dengan cinta Ayah, yang selalu diselimuti diam. Mungkin kau juga
merasakannya. Namun malu mengatakan, bahwa “Kau pun mencintainya"
KELEBIHAN1. IDE YANG UNIK DAN TIDAK BIASA
Penulis pemula hanya berpikir bagaimana menyelesaikan sebuah
tulisan setelah ide lahir tanpa banyak berpikir apa ide itu biasa atau luar
biasa. Sebaliknya, pada cerpen ini, penulis berhasil menampilkan dirinya yang sejak awal berpikir
untuk menemukan ide yang unik dan tidak biasa. Menyajikan hal baru pada
karyanya. Cerpen Ayah Dan Si Gadis Kecil menunjukan
ide yang luar biasa dari sosok yang kadang jarang dilirik *Ayah*dan konflik
yang sangat jarang dibahas *Gadis kecil yang beranjak dewasa*. Cerpen ini
berhasil menunjukkan kebenaran perkataan Napoleon Hill “Ideas are the beginning points of all fortunes” ide adalah awal
atas segala keberhasilan. Termasuk cerpen ringkas ini.
2. JUDUL YANG MENARIK
AYAH
DAN SI GADIS KECIL adalah judul yang langsung membuat kita tergoda untuk
membacanya. Simple dan tidak muluk. Sejatinya, judul harusnya memang menjadi brand, trade mark, dan image sebuah
karya fiksi. Dan yang tak kalah penting, judul mewakili isi dari cerpen yang
dibuat.
3. KARAKTER TOKOH MEMBUMI
Karakter
dianggap membumi apabila karakter tersebut believable,
ditemukan di dunia nyata. Sosok Ayahnya terasa begitu nyata kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari, dengan gadis polos dan keunikannya.
KEKURANGAN1. BANYAK KATA-KATA YANG TYPO
Typo atau salah tulis memang
lumrah bagi seorang penulis, namun terkadang kata-kata yang salah membuat
jengkel pembaca atau walau juga banyak yang memakluminya. Kreatifitas sebagai
editor tulisan sendiri memang harus dimiliki penulis manapun, karena lebih atau
kurangnya satu huruf dari suatu kata bisa mengurangi esensi dari tulisan yang
dibuat dan terkesan penulis tidak membaca karyanya lebih dari sekali.
2. TIDAK BERANI EKSPLORASI ATAU EKSPERIMEN KATA
Cerita yang menarik
namun dengan kata-kata yang umum/biasa rasanya akan kurang pas. Penulis harus
bisa bereksplorasi dengan tulisannya. Ambil resiko untuk sebuah tulisan yang
bagus, memilih kata-kata yang unik, tepat tapi inspiratif. Seperti pada
kutipan.
Pagi itu Putri tampak murung. Ayahnya yang mau berangkat kerja
menunda keberangkatannya. Ada apa dengan Putri?
Harusnya bisa menjadi
“Pelangi di wajah Putri tampak memudar.
Ayahnya yang mau berangkat kerja menunda tekadnya. Dimana seurat senyum di wajah
Putri ?
|
0 thoughts on "RESENSI CERPEN AYAH DAN SI GADIS KECIL "