RESENSI CERPEN AYAH DAN SI GADIS KECIL

Februari 03, 2018 0 komentar

Portalsatu.com
SINOPSIS CERPEN AYAH DAN SI GADIS KECIL

Apa yang bisa dilakukan seorang gadis kecil untuk Ayahnya? Dan apa yang  bisa diberikan seorang Ayah tunggal kepada putrinya?

Pertanyaan itu menyeruak ketika Putri mengalami Manarche atau haid pertama di usia yang masih belia, 9 tahun . Putri yang dipanggil Putra karena ketomboyannya seakan tersentak dengan kejadian itu, tak terkecuali Ayah, sosok pendiam itu seakan tak tau apa yang harus dilakukannya ketika melihat Putri yang mulai beranjak dewasa. Takut, was-was dan bahagia menjadi satu. Pasalnya, ia bukan hanya menjadi seorang Ayah, namun juga menjadi seorang Ibu.

Sikap gadis kecil itu tempramen setelah haid pertamanya, tangis seakan menjadi keseharianya, beruntung ada sosok Ayah yang sabar menghapus derai air mata yang terus membasahi pipi merahnya. Hingga di sepertiga malam terakhir, sebuah cerita masa lalu tergingiang dikepala Ayah. Cerita yang selalu dipendamnya dari Putri, hingga Putri beranjak dewasa dan menemukan sosok Ibu dalam dirinya, suatu saat nanti.


“Cinta gadis kecil itu seperti Hummingbird. Salah satu burung mungil berbulu cantik dengan kepak dan kecepatan maju mundur luar biasa. Tak bisa berhenti mesti sesaat. Tak bisa melupakan walau telah beranjak. Berbeda dengan cinta Ayah, yang selalu diselimuti diam. Mungkin kau juga merasakannya. Namun malu mengatakan, bahwa “Kau pun mencintainya"


KELEBIHAN


   1. IDE YANG UNIK DAN TIDAK BIASA

   Penulis pemula hanya berpikir bagaimana menyelesaikan sebuah tulisan setelah ide lahir tanpa banyak berpikir apa ide itu biasa atau luar biasa. Sebaliknya, pada cerpen ini, penulis berhasil  menampilkan dirinya yang sejak awal berpikir untuk menemukan ide yang unik dan tidak biasa. Menyajikan hal baru pada karyanya. Cerpen Ayah Dan Si Gadis Kecil menunjukan ide yang luar biasa dari sosok yang kadang jarang dilirik *Ayah*dan konflik yang sangat jarang dibahas *Gadis kecil yang beranjak dewasa*. Cerpen ini berhasil menunjukkan kebenaran perkataan Napoleon Hill “Ideas are the beginning points of all fortunes” ide adalah awal atas segala keberhasilan. Termasuk cerpen ringkas ini.


   2. JUDUL YANG MENARIK

AYAH DAN SI GADIS KECIL adalah judul yang langsung membuat kita tergoda untuk membacanya. Simple dan tidak muluk. Sejatinya, judul harusnya memang menjadi brand, trade mark, dan image sebuah karya fiksi. Dan yang tak kalah penting, judul mewakili isi dari cerpen yang dibuat.
  

   3. KARAKTER TOKOH MEMBUMI

Karakter dianggap membumi apabila karakter tersebut believable, ditemukan di dunia nyata. Sosok Ayahnya terasa begitu nyata kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, dengan gadis polos dan keunikannya.

KEKURANGAN 


1.      BANYAK KATA-KATA YANG TYPO

Typo atau salah tulis memang lumrah bagi seorang penulis, namun terkadang kata-kata yang salah membuat jengkel pembaca atau walau juga banyak yang memakluminya. Kreatifitas sebagai editor tulisan sendiri memang harus dimiliki penulis manapun, karena lebih atau kurangnya satu huruf dari suatu kata bisa mengurangi esensi dari tulisan yang dibuat dan terkesan penulis tidak membaca karyanya lebih dari sekali.

2.      TIDAK BERANI EKSPLORASI ATAU EKSPERIMEN KATA


Cerita yang menarik namun dengan kata-kata yang umum/biasa rasanya akan kurang pas. Penulis harus bisa bereksplorasi dengan tulisannya. Ambil resiko untuk sebuah tulisan yang bagus, memilih kata-kata yang unik, tepat tapi inspiratif. Seperti pada kutipan.

Pagi itu Putri tampak murung. Ayahnya yang mau berangkat kerja menunda keberangkatannya. Ada apa dengan Putri?
Harusnya bisa menjadi
“Pelangi di wajah Putri tampak memudar. Ayahnya yang mau berangkat kerja menunda tekadnya. Dimana seurat senyum di wajah Putri ?

3. MASIH KURANG PIAWAI MENYIMPAN MISTERI ATAU JEBAKAN/ ENDING TERTEBAK

   Cerita dari Cerpen ini memang sangatlah unik, namun jalan ceritanya mudah sekali tertebak. Seakan tidak ada misteri atau jebakan yang mengagetkan pembaca dan membuat pembaca merasa terjebak. Penulis harus mencoba membuat jebakan dan menyimpan misteri dalam karya. Kalau berhasil maka endingnya jadi tidak terduga dan pembaca puas kalau tertipu.

4. TERBEBANI BANYAK PESAN

   Cerpen “Ayah dan Si Gadis Kecil memiliki banyak sekali pesan moral. Namun banyak dari pesan moral itu yang susah ditangkap pembaca awam atau orang menjadi malas membacanya. “Show don’t tell” merupakan kunci membuat suatu kesan dalam cerita menjadi makin menarik dan tidak terkesan “menggurui”. Jika penulis terlalu menyelipkan banyak pesan, akan membuat unsur penting dan inti pesan itu terabaikan. 
   
   Memasukkan pesan dalam sebuah cerita mempunyai prinsip sederhana. “Lebih baik sedikit asalkan fokus dan kuat daripada banyak dan justru membuat cerita menjadi lemah, dan akibatnya ditinggalkan.” Bagaimanapun mengirim satu pesan yang diterima lebih baik daripada mengirim banyak pesan tapi satu pun tidak sampai.
      




“Untuk sukses di dunia kepenulisan, menguasai teknis menulis dan teknis bercerita saja tidak cukup. Dibutuhkan juga mental dan sikap yang bisa mendukung kita sampai ke puncak.”
Tetap semangat!

CERPENNYA BISA TEMAN-TEMAN BACA DI 


Share Share Tweet Share

0 thoughts on "RESENSI CERPEN AYAH DAN SI GADIS KECIL "

LEAVE A REPLY