MAAFKAN
AKU MONAS
(Efek
Jadi Mahasiswa Zaman Now)
By Ria Mawaddah |
___
Siapa
sih yang nggak tau monas??? Monumen yang paling terkenal sebagai salah satu
ciri khas dari kota Jakarta.. Monumen
Nasional atau yang populer
disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah
monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk
merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan
dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi
lembaran emas yang
melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak
tepat di tengah Lapangan Medan Jakarta, Jakarta Pusat.
( https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional)
Aku pun tak ingin ketinggalan untuk
mengunjugi Monas. Malam itu, aku bersama Pak Habib dan
keponakannya pergi menggunkan Grab menuju monas. Pasti kalian bertanya, kemana
dua Blogger lainnya. Mbak Maya dan Mbak Hany tidak ikut bersama kami, Mbak Maya
pusing karena tidak pernah minum kopi..hehe dan Mbak Hany pergi reuni bersama
teman kuliahnya di salah satu Mall di Jakarta pusat.
***
Aku dan Pak Habib mencari jalan masuk ke
dalam monas, tapi gerbang terdekat dari monas tutup. Akhirnya kita berjalan
cukup jauh melewati gerai-gerai pakaian grosir, tas, toko oleh-oleh dan makanan-makanan
yang baunya menyengat hidungku. Setelah sampai di monas, kami sangat sibuk,
super sibuk, super duper sibuk dah.. hehe.. Eitss Tau nggak kita sibuk apa?
Kita sibuk bagaimana cara berfose yang pas dan bisa membuat foto seolah olah
kita memegang ujung monas. Yang paling sibuk ketika itu adalah Pak Habib,
berkali-kali mencoba tidak menemukan titik terang,,hehe. Hampir tiga HP yang
kita pakai agar foto kita terlihat seperti menyentuh monas dan tingkat
kecerahan yang pas (Maklum kita pergi malam-malam). Setelah beberapa abad
berlalu..hehe Kita akhirnya berhasil mendapatkan foto yang bisa dibilang
“Rumayan Gagal”hehe..
Aku dan monas |
Pak Habib dan Monas |
***
Monas dibuat untuk menjadi sebuh monumen yang
bisa diziarahi dan dilihat peninggalan di dalamnya. Namun Aku kebalikannya.
Niat awal ke Monas hanya untuk memfotokan teman-temanku namanya ketika Aku
dimonas. Hehe.. (maklum, kids zaman now). Setelah dipikir-pikir! Aku merasa
bersalah pada monas, sudah memperlakukannya seperti ini, kusakiti, kuhianati
(Ckck..Lebay). Tapi serius! Aku ingin ke Jakarta lagi dan ingin meminta maaf
pada monas! Tapi gimana cara jabat tangannya ya (hemmm). Tapi aku punya cara
lain untuk meminta maaf, yaitu dengan cara memuat puisi untuk Monas.
MAAFKAN AKU MONAS
Kau adalah monument sejarah
Tempat semua berkunjung untuk ziarah
Tempat untuk melepas lelah
Tempat untuk mengenang pahlawan yang berjuang
tanpa lelah
Maafkan Aku Monas
Yang hanya datang untuk selfi dan bergaya
kekinian masa kini
Maafkan Aku Monas
Tidak melihatmu lebih dekat dengan tegap
berdiri
Jika kudiberikan kesempatan kedua
Aku ingin menaikimu hingga ujung sana
Melihat Jakarta metropolitan yang indah nan
memesona
Melihat Indonesia tumpah darah kita.
Tapi Eitss, bukan hanya kita yang kekinian foto-foto narsis sama monas. Pak Presiden aja suka banget fotoan sama monas. Pokoknya presiden kita yang satu ini kekinian buuangget deh,, hehe. Monas menjadi saksi sejarah, mulai dari kampanye Pak jokowi sampai beliau terpilih menjadi presiden. Siapa sih yang nggak cinta dengan pemimpin yang menjadikan monumen nasional tetap menjadi sejarah. Bukan hanya bagi Indonesia tapi bagi diri kita sendiri. Pak Jokowi telah membuktikan bahwa monas menjadi sejarah dalam hidupnya. Wahh,, makin merasa bersalah nih,, sama monas., <<Maafin Ria ya Monas :)
Pak Jokowi dan Monas
Tunggu Part 9 ya.. Semoga bisa dirampungkan karena Ria masih UAS.
|
2 thoughts on "ANAK DESA MASUK ISTANA PART 8"
jago ya buat puisi, aseli ane jadi pengen bisa buat puisi. mantep beuts sista ini ^_^
keren
Mengagumkan😊