Gempa 7 skala richter yang mengguncang Lombok pada Agustus 2018 masih membekas diingatan kita. Betapa malam itu sungguh mencekan, puluhan nyawa melayang, penuh luka dibadan, hingga tangis yang terdengar sepanjang jalan. Rumah-rumah hancur, gedung-gedung tinggi runtuh, bersyukur nyawa masih di badan sehingga tulisan ini semoga menjadi optimisme kita bahwa Lombok bisa bangkit dari keterpurukan.
Pada Jum’at 18 Oktober 2019, ketika perjalan menuju Kabupaten Lombok Utara, optimisme itu mulai terlihat. Masyarakat mulai bangkit dari keterpurukannya, mecoba membangun kembali usaha, bercocok tanam, membuat kerajinan, membangun pusat pemerintahan dan menjalankan roda perekonomian. Gempa Lombok memang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi, namun hal tersebut tidak menjadi alasan untuk berdiam diri. Bantuan pemerintah memang datang sana-sini, relawan pun silih berganti namun masyarakat membutuhkan solusi untuk bertahan hidup bukan hanya untuk kini, namun juga nanti.
Ketakutan masih ada pada wajah polos anak Lombok Utara (Dok Pribadi) |
Pulau dengan mayoritas Islam yang dikenal dengan pulau seribu masjid menjadikan Lombok memiliki banyak cara untuk kembali bangkit. Salah satunya dengan “Berjamaah Membangun Perekonomian” saling bahu membahu dan bergerak membantu sesama. Waqaf adalah salah satu filatropi islam yang dapat mewujudkannya. Dengan konsep taawun atau bahasa kekiniannya “sharing economy”, waqaf menjadi solusi jangka panjang untuk memulihkan perekonomian pasca bencana.
Sektor pertanian, perkebunan dan pariwisata menjadi sektor yang diandalkan pasca gempa Lombok (Dok Pribadi) |
Kenapa harus waqaf?
Berdasarkan
data dari bimasislam.kemenag.go.id Jumlah tanah waqaf di Indonesia mencapai
367.779 Lokasi dengan luas tanah waqaf 49.632,07 ha. di Lombok sediri jumlah
tanah waqaf mencapai 7.303 lokasi dengan luas 1.141,5 ha. Tentunya merupakan
jumlah yang cukup banyak dan menjadi berpotensi dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk umat.
Kabupaten
|
Jumlah
|
|
Lokasi
|
Luas (ha)
|
|
Lombok Barat
|
2.019
|
299,24
|
Lombok Tengah
|
1.822
|
262,94
|
Lombok Timur
|
2.427
|
468,05
|
Lombok Utara
|
655
|
88,38
|
Mataram
|
380
|
22,89
|
Total
|
7.303
|
1.141,5
|
Namun sangat
disayangkan, Pengelolaan tanah waqaf belum banyak dimanfaatkan untuk kegiatan
yang produktif. Tanah waqaf 44,74% digunakan untuk pembangunan masjid, 28,20%
untuk mushala, 10,61% untuk sekolah, 4,52% makam, 3,38% untuk pesantren dan
8,55% untuk sosial lainnya. Hal ini menunjukan banyak inovasi yang bisa
dilakukan melalui waqaf terutama untuk pengembangan ekonomi umat.
Penggunaan tanah waqaf di Indonesia (sumber : bimasislam.kemenag.go.id)
Waqaf menjadi filantropi yang pertama dalam
islam, karena waqaf dapat digunakan untuk pengembagan ekonomi secara meyeluruh.
Berbeda dengan zakat atau qurban yang peruntukannya sudah jelas dan manfaatnya
bersifat “cepat habis”. Waqaf adalah bagian dari sedekah,
tetapi punya beberapa spesifikasi yang unik dan membedakannya dengan sedekah
lainnya. Keunikan waqaf adalah manfaatnya yang terus menerus, pahala yang terus
menerus sedangkan waqaf prinsipnya harus
tumbuh dan berkembang. Waqaf tidak hanya dikelola dan di distribusikan kepada
orang yang faqir dan miskin saja, namun waqaf menjadi modal untuk membangun
lembaga pendidikan, perpustakaan, rumah sakit, supermarket, memberikan beasiwa,
dan sebagainya.
Waqaf memiliki catatan sejarah yang sangat
indah, mengambil peran penting dalam membangun peradaban islam. Pada era
kejayaan Islam, waqaf menjadi salah satu pilar dalam pembangunan dinasti-dinasti
Islam, bahkan untuk menangani masalah waqaf pada wal abad ke 19M pemerintah
Turki Utsmani membentuk kabinet khusus untuk menangani masalah waqaf.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mengelola
harta waqaf dengan produktif agar hasilnya lebih baik dan mampu memberikan
multiple effect bagi masyarakat, terutama kepada yang terkena musibah. Bukankah
Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan untuk menafkahkan harta yang baik-baik dan
jangan memilih yang buruk-buruk?
“Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”(QS.
Al-Baqarah : 267)
Selain itu, tentunya bertambahnya nilai manfaat
pada penerima waqaf (mauquf alaih) akan menambah nilai keberkahan harta pemberi
waqaf (waqif)
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada
tiap-tiap butir menumbuhkan seratus biji. Dan Allah melipatgandakan (ganjaran)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) Lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261).
Waqaf Pra dan Pasca Gempa Lombok
Pemanfaatan
waqaf sebelum gempa Lombok masih didominasi oleh sektor pendidikan dan
keagamaan, seperti yayasan, pesantren dan masjid. Ketua BWI NTB, Haji Usman
membenarkan hal tersebut, pada kesempatan berkunjung ke Kantor Badan Waqaf
Indonesia (BWI) NTB yang berlokasi di Islamic Center Mataram 16 Oktober 2019
lalu, beliau menjelaskan bahwa sebelum gempa Lombok harta waqaf lebih banyak
digunakan untuk membangun sarana pendidikan dan masjid, hanya beberapa yang
digunakan untuk hal yang produktif dan masih hanya terbatas pada pengelolaan
lahan pertanian dan perkebunan saja. Beliau juga menjalaskan bahwa Bahwa BWI
NTB baru aktif kembali pada 2017 sehingga belum banyak potensi waqaf yang bisa
digali dan dikembangkan.
(Diskusi dengan Ketua BWI NTB mengenai pemanfaatan waqaf pra dan pasca gempa Lombok; Rabu, 16/10/2019)
Tentunya
hal tersebut menjadi peluang dan tantangan untuk mengoptimalkan tanah waqaf
yang ada di NTB, khususnya Lombok yang pasca gempa yang ingin menjadikan waqaf
sebagai solusi untuk membangun kembali perekonomian umat. Hal tersebut
diungkapkan oleh H.M. Zaidi Abdad selaku komisioner BWI NTB, yang menjelaskan
secara singkat road map pengembangan tanah waqaf pasca gempa yang lebih
mengarah kepada waqaf produktif dan lebih memberikan manfaat kepada umat.
(Diskusi dengan Komisioner BWI NTB terkait pemanfaatan waqaf pra dan pasca gempa Lombok; Rabu, 16/10/2019)
Waqaf
bukan hanya menjadi tanggung jawab BWI saja, masyarakat dan istitusi lainnya
juga bisa turut andil dalam perencanaan dan pelaksanaanya. Aksi Cepat Tanggap
(ACT) bersama Global waqaf salah satunya, berusaha membangun perekonomian
masyarakat pasca gempa melalui warung dan retail waqaf disejumlah titik di
Lombok. Menurut Juani Patama, Head of partbership&Communication ACT Warung waqaf merupakan program membangun perekonomian
atau recovery pasca gempa Lombok, dengan jumlah warung waqaf 47 dan retail waqaf
berjumlah 3.
Warung waqaf di Lombok, bermula ketika presiden ACT
berkunjung ke Lombok untuk berdiskusi solusi membangkitkan perekonomian Lombok
pasca gempa. Sehingga munculkan gagasan Warung waqaf yang mulai beroperasi
akhir tahun 2018. Warung waqaf yang merupakan program global waqaf corporate,
akhirnya mulai berkembang dan hadir tidak hanya untuk memulihkan perekonomian
namun juga untuk mengajak masyarakat untuk bewaqaf, seperti slogannya “Belanja
kita, waqaf kita.”
Adapun konsep warung waqaf ini adalah bagi hasil,
yaitu 70% untuk pengelola atau dimana
warung waqaf ditempatkan dan 30% untuk global waqaf ACT untuk pembangunan usaha
sejenis. Model warung waqaf ini adalah ACT bertindak sebagai nadzir dan pewaqif
menitipkan dananya ke nadzir dalam bentuk waqaf uang (waqf al-nuqud atau cash
waqf) kemudian mauquf alaih atau penerima manfaatnya adalah yang menjadi
pengelola warung waqaf. Pengelola biasanya berasal dari pondok pesantren atau
yayasan, sehingga keuntungannya digunakan untuk pendidikan. Kedepannya warung
waqaf akan diupayakan menampung produk dari masyarakat sehingga dampak
ekonominya lebih besar dan luas.
(Juani Patama, Head of partbership & Communication ACT saat menjelaskan konsep warung waqaf; Kamis, 17 Oktober 2019)
Karena warung waqaf dan retail bukan transaksi pewaqif
dengan nadzir, namun transaksi nadzir dengan mauquf alaih, jadi ACT yang
memiliki program memberikan itu ke
penerima manfaat dikelola, hasil pengeloaannyalah yag dibagi 70:30 dan keuntungan
diwaqafkan juga untuk pembangunan warung waqaf lainnya. Misal keuntungan 1000,
700 untuk pengelola dan 300 untuk dikembalikan ke global waqaf dalam bentuk
dana waqaf lagi untuk pembangunan usaha sejenis.
Best Practice Pengelolaan dan Pengembangan Waqaf
Makna
wakaf produktif adalah wakaf yang memiliki manfaat dan dapat dikembangkan terus
menurus secara ekonomis. Banyak Negara maju, yang berawal dari baiknya
pengelolaan waqaf yang dimiliki. Hal tersebut tak lain karena keyakinan akan
janji Allah.
“Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan, sebelum kamu menafkahkan sehahagian
harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya. (QS. Ali Imran : 92).”
Singapura
melaui Warees Investments, sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki Majelis
Ugama Islam Singapura (MUIS). Umat Islam memiliki aset waqaf produktif seperti;
30 perumahan, 12 gedung apartemen dan perkantoran serta 114 ruko. Hasil
ekonomis pengelolaan waqaf tersebut digunakan untuk operasional masjid,
madrasah, program beasiswa dan sebagainya. Di Bangladesh bahkan waqaf uang
menggantikan sebagian pajak penghasilan untuk pembangunan infrastruktur, sosial
dan kemanusiaan.
Di negara-negara Barat,
terutama di Amerika, wakaf bisa dikategorikan dalam beberapa bentuk.
Diantaranya adalah wakaf untuk tujuan umum, bahkan sangat umum sekali, seperti
pelayanan dan kesejahteraan kemanusiaan. Contoh ini misalnya bisa dilihat dari
yayasan Kenergy yang bangun oleh Andro Kenergy pada tahun 1911, dan yayasan
Rockflier yang dibangun pada tahun 1913. Di samping itu, ada juga wakaf yang
dikhususkan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan, riset ilmiah, atau
membantu orang sakit liver, paru-paru dan lain sebagiannya.
Optimalisasi Waqaf Pasca Gempa Lombok
Optimalisasi
waqaf pasca gempa lombok memang harus dilakukan. Dengan potensi yang ada dan
banyaknya usia produktif masyarakat Lombok serta letak geografis daerah yang
strategis. Berikut beberapa upaya optimalisasi dan inovasi waqaf yang dapat
dilakukan pasca gempa Lombok. Hal ini juga dapat dipraktikkan oleh semua daerah
di Indonesia dalam kondisi perekonomian kita yang dinamis dan cenderung tidak
stabil;
Gerakan
Waqaf Millenial;
Gerakan waqaf millenial merupakan upaya
untuk menarik minat anak muda menjadi seorang waqif dengan menggunakan
instrumen waqaf uang. Nominal uang yang diwaqafkan adalah Rp. 10.000. Kita juga
dapat membuat aplikasi crowdfunding untuk waqaf dan menjadi nadzir
untuk menghimpun waqaf secara online untuk kemudian disalurkan kepada mauquf
alaih yang telah ditetapkan prioritasnya. Waqaf uang nersifat liquid sehingga
mudah diproduktifkan. Apabila 50 juta muslim saja yang melakukan waqaf uang
dengan rata-rata Rp 100.000 perbulan maka jumlah waqaf yang terkumpul
mencapai 5 triliun perbulan. Alokasi dana waqaf tersebut juga jelas dan
tentunya mengalir keberkahan pada setiap orang yang terlibat dalam
pengelolaannya. Gerakan waqaf millenial juga juga telah dilakukan oleh Forum
Silaturrahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), salah satu organisasi Nasional yang
juga penulis ikuti pada 2018 yang bergerak dalam mengkaji dan mengembangkan ekonomi islam.
Tanah
waqaf untuk pengembangan potensi daerah
Misalnya Lombok dikenal dengan halal tourism atau
wisata halal. Sejumlah aset waqaf bisa digunakan untuk mendukung potensi tersebut,
sehingga terciptalahan perekonomian yang berkeadilan, mensejahterakan dan
berkurangnya pengangguran. Misalnya dengan memanfaatkan tanah waqaf untuk
memperluas sektor usaha pariwisata dan mengembangkannya menjadi wirausaha
sosial berbasis masyarakat dan keuntungannya untuk kepentingan umat.
Sukuk linked Wakaf
Sebagai
bangsa yang hadir sebagai negara dengan aset wakaf terbesar di dunia sejatinya
mampu menjadikan Indonesia berpotensi untuk melakukan bentuk diversifikasi
sumber-sumber permodalan demi menggalakkan pembangunan dan pemerataan
infrastruktur di berbagai daerah, salah satunya melalui program Sulaf (Sukuk
linked Wakaf), Sulaf ini diinisiasi oleh salah satu Mahasiswa Berprestasi
Universitas Hasanuddin Makassar yang dapat menjadi bentu optimlisasi waqaf. Program ini dapat menjadi salah satu solusi untuk memanfaatkan tanah waqaf yang cukup luas di Lombok dan di Indonesia pada umumnya.
Waqaf Produktif berbasis syariah
Waqaf
dapat digunakan untuk pembagunan pasar atau pusat perbelanjaan, namun lebih
dari itu masyarakat membutuhkan “pasar syariah” yang transaksinya sesuai dengan
syariat islam dan terhindar dari hal-hal yang dilarang. Hal tersebut melihat
asal dari waqaf itu sendiri adalah harta yang baik-baik. Sehingga apapun yang
dibagun ataupun dikembangkan darinya haruslah sesuai koridor dan prinsip Islam.
Hasil keuntungan harus dialokasikan sebasar-besarnya untuk keperluan umat
terutama yang mengalami musibah atau bencana.
Ada banyak lagi pemanfaatan waqaf produktif yang dapat kita gali dan kembangkan, untuk menambah referensi mengenai waqaf kita dapat membaca serta menggali informasi mengenaiinovasi dan tata cara pengelolaan waqaf melalui literasizakatwakaf.com atau bimasislam.kemenag.go.id ada banyak informasi pengembangan waqaf terkini di Indonesia.
***
Waqaf
merupakan pranata keagamaan dalam Islam yang memiliki hubungan langsung secara
fungsional dengan upaya pemecahan masalah-masalah sosial dan kemanusiaan.
Pengelolaan waqaf haruslah INPEST
(Intelligent, Participation, Equally,
Sustainability & Transparency). Kelima prinsip tersebut akan menjadikan
Pengelolaan waqaf di Indonesia sebagai pengelolaan yang bersifat cerdas, padat
karya, merata, berkelanjutan. Semoga inovasi pengembangan waqaf produktif terus dilakukan baik sebelum atau sesudah terjadi bencana, karena muslim adalah seperti satu tubuh, jika satu merasakan sakit maka semua ikut sakit, maka mari bersama untuk bangkit melalui waqaf produktif.
|
13 thoughts on "OPTIMALISASI PENGEMBANGAN WAQAF PASCA GEMPA LOMBOK"
Konten yang sangat bagus, cemerlang, dan tentunya sangat bermanfaat bagi sesama, saya harap tulisan-tulisan seperti ini terus bisa dikembangkan oleh penulis. Thanks anywayπππ
Masya Allah, mumtaz jiddan adekkuu π
Tulisan bernas...
Mantullll ri
Semangat ukhty, keren
Kereeeen
Luar biasa, sangat menginspirasi π
Kereeennn... Dan semoga kedepannya bisa terus meningkat jumlah waqaf di Indonesia, khususnya waqaf produktif tersebut. Sehingga mampu meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi di Lombok khususnya dan negara Indonesia pada umumnya.πππ
Alhamdulillah trimakasih teman2. Smeoga makin semangat untuk menebar kebaikan dan jangan lupa bahwa kita adalah generasi penerus peradaban Islam. ZISWAF khususnya waqaf menjadi filantropi yang sangat tepat untuk mewujudkannya.
Masyaallah
❤❤
Alhamdulillah..mengispirasi...
��
Alhamdulillah..mengispirasi...